1. PERILAKU KONSUMEN
Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan
serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pendekatan Kosumen
Teori
pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu pendekatan konsumen Ordinal dan
pendekatan konsumen Kardinal.
1.Pendekatan
Konsumen Oridinal :
Pendekatan
konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu
diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.Dalam
teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang
konsumen:
1.Konsumen
rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang
dimilikinya
2.Kepuasan
konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen
lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin
banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan
yang dimilikinya.
Kelemahan
pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa
kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu
kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan
karena tidak flexible dan jarang dilakukan.
2.Pendekatan
Konsumen Kardinal :
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna
dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau
daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung
anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin
diminati.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Pada
pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk
menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
1. Konsumen Rasional, konsumen bertujuan
memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
2. Diminshing marginal utility, tambahan
utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi
dari komoditas tersebut
3. Pendapatan konsumen tetap
4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga
asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan
satuan ukur.
b) Makin banyak barang dikonsumsi makin besar
kepuasan
c) Terjadi hukum The law of deminishing
Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan
d) Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1
unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin
mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia
akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Konsep
Elastisitas
Elastisitas
Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas
harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan
daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase
perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika
harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Elastisitas
Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal
dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas
harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon
produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran
sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja
perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
Elastisitas
Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas
silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang
lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang –
barang komplementer.
Elastisitas
Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu
perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur
dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
2.
PERILAKU PRODUSEN
Fungsi
Produksi :
Fungsi
produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah inputan
produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan
dari proses produksi. Secara matematis dapat dinyatakan :
X = f ( A1,
A2, A3,...)
X : output
yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...)
: input yang dipakai
Sifat fungsi
produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of
Diminishing Returns" (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini
menyatakan bahwa jika salah satu input ditambah dengan input lain yang dianggap
tetap maka hasil output dari pertambahan input tadi mula-mula akan bertambah,
tetapi lama kelamaan akan menurun menurun setelah sampai pada titik maksimalnya
jika input terus menerus ditambah.
Kondisi
hukum diatas dapat kita liat ketika suatu produsen Tahu menambahkan jumlah
kacang kedelai namun jumlah pekerja, mesin dan faktor inputan produksi lainnya
dalam kondisi tetap. Jumlah tahu yang dihasilkan memang akan meningkat karena
bahan baku kacang kedelai pun bertambah, tetapi ketika kacang kedelai terus
menerus ditambah maka proses produksi akan menjadi semakin tidak efektif karena
lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup mengerjakan tugas membuat tahu
yang semakin banyak ,dan bahan-bahan pembuat tahu yang lain juga tidak
bertambah sehingga kacang kedelai tidak semuanya dapat diproduksi menjadi tahu
dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalannya waktu produksi.
Least Cost Combination
adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2
input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih
dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input
yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
digunakan
untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination
terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct
curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan
kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu. Sebagai contoh dalam
hal ini variabel yang digunakan adalah Tenaga Kerja dan Modal.Tabel Kombinasi
Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 100, 200, dan 300 unit produk.
3. BIAYA DAN PENERIMAAN
Pengertian
Biaya (COST)
Biaya adalah
semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi.
Macam-macam
Biaya (cost)
· Biaya Pabrikasi :
Biaya
Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku,
dll.
Biaya Tidak
Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
· Biaya Non Pabrikasi
Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan.
· Departemen
Common Cost
(Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa
oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost
(Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
· Periode Akuntansi :
Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
· Volume Produksi :
Biaya Tetap
(FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya
Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total
Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai
terciptanya barang.
Rumus : TC =
TFC + TVC
b)Biaya
Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC =
TC / Q
Q ialah
Produk.
c)Biaya
Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya
Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya
Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya
ada dan dikeluarkan.
Pengertian
Biaya dan Penerimaan
Biaya
produksi adalah jumlah pengorbanan biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk
menghasilkan sejumlah output. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap
produsen harus berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.
Penerimaan
produsen adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam
penerimaan produsen:
a.Penerimaan
total, adalah penerimaan yang berasal dari hasil penjualan seluruh outputnya.
Penerimaan total adalah jumlah output kali harga jual.
b.Penerimaan
rata-rata, adalah penerimaan produsen per unit output.
c.Penerimaan
marjinal, adalah kenaikan penerimaan total sebagai akibat bertambahnya satu
unit output.
Keuntungan
Maksimal
Pendekatan
Total :
Laba Total
(p) adalah perbedaan antara penerimaan
total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif
terbesar antara TR dengan TC. Pada
selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika
TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil
Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik O.
Pendekatan
Marginal :
Perusahaan
memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya
marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit
perubahan output. Secara matematis
dirumuskan:
Penerimaan
Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil
penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga
dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal
(MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan
hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Pendekatan
Rata-rata :
Hasil
Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan
adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata
pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga
barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam
mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan
antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.
SUMBER:
http://kewirausahaan123.wordpress.com/2012/01/24/rumus-keuntungan-maximum/
http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html
http://saharione.blogspot.com/2011/05/perilaku-produsen.htmlhttp://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppthttp://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/.../mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf
http://ahmadsubagyo.com/...mikro/05-TEORI-PRODUKSI-1-DAN-2.pdfhttp://dwizeru.wordpress.com/2011/05/28/perilaku-produsen/http://ambrosiusnurhadiprasetyo.blogspot.com/2012/03/perilaku-produsen.htmlhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/produksi-optimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar