Menurut PAUL
A. SAMUELSON :
Ekonomi
merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Jenis jenis
ekonomi, ada 2 jenis ekonomi, yaitu ekonomi MIKRO dan MAKRO.
*Secara
ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi hal-hal
berikut ini.
a.
Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
b.
Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
c. Teori
perilaku konsumen.
d. Teori
produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
e. Pasar
persaingan sempurna.
f. Pasar
monopoli.
g. Pasar
oligopoli.
h. Pasar
persaingan monopolistik.
i.
Permintaan akan input.
j. Mekanisme
harga dan distribusi pendapatan.
*Secara
ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi hal-hal
berikut ini.
a.
Penghitungan pendapatan nasional.
b.
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
c.
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
d. Kebijakan
fiskal dan sistem perpajakan.
e. Uang
bank, dan penciptaan uang.
f. Kebijakan
moneter dan uang yang beredar.
g. Pasar
uang dan pasar tenaga kerja.
h. Teori
inflasi.
i.
Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
j.
Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
k.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Hukum
permintaan & penawaran
Pengertian
Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga
tertentu dalam waktu tertentu.
Hukum
Permintaan :
Hukum
permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan
berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan
menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
naiknya
harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya
jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang
pengganti yang harganya lebih murah.
Kurva Permintaan :
Kurva
Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu
jumlah barang (sumbu X).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan diantaranya :
a.Selera
Apabila
selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan
jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian
sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam
b.Pendapatan
konsumen
Apabila
pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat
dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian
sebaliknya.
c.Harga
barang/jasa pengganti
Konsumen
akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk
dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat
Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung
akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain: untuk seorang
pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung untuk
membeli pensil.
d.Harga
barang/jasa pelengkap
Keduanya
merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor
dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang
beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.
e.Perkiraan
harga di masa dating
Apabila
konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang,
maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh:
Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako
esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako tersebut
hari ini.
f.Intensitas
kebutuhan konsumen
Bila suatu
barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh
konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan
akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi,
walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.
Pengertian
Penawaran
Penawaran
adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu.
Hukum
Penawaran
Hukum
penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan
berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan
hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Kurva Penawaran
:
Kurva
penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu
jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina
pada berbagai tingkat harga.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran, diantaranya :
1.Biaya
produksi
Harga bahan
baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan
produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian
karena takut tidak laku.
2.Teknologi
adanya
kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan
produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Harga barang
pelengkap dan pengganti
Apabila
harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih
banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena
harganya lebih murah.
3.Pajak
semakin tinggi
tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang
akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah
barang yang ditawarkan.
4.Perkiraan
harga barang di masa dating
Apabila
kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat
harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi
mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
5.Tujuan
dari perusahaan
Bila
perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu
menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang
diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
6. harga
barang itu sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga
sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun
mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
7. harga
barang pengganti (subtitusi)
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga
kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah,
sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
8. jumlah
penduduk
Pertambahan
penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk
dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat..
9. harga
barang itu sendiri.
Harga barang
akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan
barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah
permintaan barang akan menurun.
PENENTUAN
HARGA KESEIMBANGAN:
harga
keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik
pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual
dan pembeli
* Selain
faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang
dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
1. Sistem
Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem
ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang
besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi
kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor
produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah
sebagai berikut :
Adanya pengakuan yang luas terhadap hak
pribadi
Praktek perekonomian di atus menurut
mekanisme pasar
Praktek perekonomian digerakan oleh motif
keuntungan (profile motife)
2. Sistem Ekonomi
Sosialis-Komunistik
Dalam sistem
ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi
atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut
sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian.
Dalam sistem
ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik
bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
3. Sistem
Ekonomi Campuran (Mixed Ekonomi )
Di samping
kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang
merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar
donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi
campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau
negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam
meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih
tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India).
Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini,
kadang-kadang condong kapitalistik.
Pada
dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan
terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola
perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi
Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai
dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD
yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus
globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem
ekonomi sosialisme-komunistik.
4. Sistem
Ekonomi Pasar (Laissez-Faire Economy)
merupakan
sistem ekonomi yang berbasis pada
kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi,
seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan
dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antar
permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam
perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
5. Sistem
Ekonomi Terpusat (Sistem Ekonomi Sosialis) atau disebut Command Economy
yaitu sistem
ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi,
distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam systemekonomi sosial yang
murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
6. Sistem
Ekonomi Tradisional
Suatu sistem
ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisional
atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Mtoivasi kegiatan
ekonominya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama.
7. Sistem
Ekonomi Indonesia
Sistem
ekoomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem Ekonomi yang
dijalankan oleh Indonesia. Pda sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh
semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota-anggota
masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya dalah untuk kemakmuran masyarakat
dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta
keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html
http://www.plengdut.com/2013/01/pengertian-ekonomi-mikro-dan-ekonomi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://avie.blog.stisitelkom.ac.id/2012/06/12/macam-macam-sistem-ekonomi/
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/penentuan-harga-permintaan-penawaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar